Pembakaran Sempurna dan Pembakaran Tidak Sempurna

Pembakaran Sempurna dan Pembakaran Tidak Sempurna

Pernah melihat sesuatu yang terbakar? 

sumber https://get.pxhere.com/photo/night-sunlight-sparkler-orange-flame-fire-fireplace-darkness-campfire-bonfire-heat-burn-hot-blaze-flames-flammable-warmth-computer-wallpaper-fire-warm-916506.jpg

Gambar di atas merupakan salah satu contoh pembakaran senyawa organik. Namun apakah setiap pembakaran akan memperlihatkan api yang berkobar?

Di dalam tubuh kalian juga terjadi proses pembakaran. Makanan yang kalian makan akan diproses dalam proses metabolisme yaitu reaksi pembakaran bahan makanan. Proses pembakaran dalam tubuh kalian itu akan menghasilkan energi untuk beraktivitas. Pernakah kalian mendengar istilah olahraga akan membakar lemak dan kalori yang dimakan? 

Dalam kimia, pembakaran adalah suatu runutan reaksi kimia antara suatu bahan bakar dan suatu oksidan, disertai dengan produksi panas yang kadang disertai cahaya dalam bentuk pendar atau api.

Pada senyawa hidrokarbon ( senyawa yang hanya terdiri dati hidrogen dan karbon ) pembakarannya berupa reaksi dengan oksigen. Pembakaran terdiri dari dua yaitu pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna. 

Pembakaran Sempurna

Pembakaran metana adalah reaksi pembakaran sempurna, karena hasilnya adalah karbon dioksida dan air.

Pada pembakaran sempurna, reaktan terbakar dengan oksige nyang cukup atau bahkan berlebih sehingga  menghasilkan hanya karbon dioksida ( CO2) dan air (H2O). Ketika elemen dibakar, maka produk yang dihasilkan biasanya juga berupa oksida. Karbon dibakar menghasilkan karbon dioksida, sulfur dibakar menghasilkan sulfur dioksida, dan besi dibakar menghasilkan besi(III) oksida


Pembakaran Tak sempurna

Pembakaran tak sempurna dihasilkan jika tidak ada oksigen yang cukup untuk membakar bahan bakar sepenuhnya menjadi karbon dioksida dan air.

Karena oksigen yang tidak cukup ini akan menghasilkan bukan hanya air dan karbondioksida tapi hasil pembakaran lain seperti arang/jelaga (C) , karbon monoksida ( CO)  yang beracun dan partikulat lainnya yang dapat mencemari lingkungan udara. 


Perhatikan gambar memasak berikut ini dengan menggunakan bahan bakar yang berbeda. Mana yang merupakan pembakaran tak sempurna? mengapa?

Salah satu dampak pembakaran tidak sempurna adalah pencemaran udara dan kesehatan. 

Dampak Pembakaran Bahan Bakar

    Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan kebutuhan energipun tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh darikonversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang menggunakanenergi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau tidak langsung hal ini mengakibatkandampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa pembakaran darienergi fosil ini akan menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya.Pencemaran udara terutama dikota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamananlingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udaratersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidakefisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disampingkegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar (Jakarta,Bandung, Semarang dan Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumberutama pencemaran udara. Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotormemberikan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC sebesar88,90% (Bapedal, 1992).

Asap buangan kendaraan bermotor yang merugikan akibat dari hasilpembakaran bahan bakar antara lain :


a.    Gas Karbon  dioksida (CO2)

      Sebenarnya, gas karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat mengakibatkanpeningkatan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.


b. Gas Karbon Monoksida (CO)

     Gas karbon monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak diketahui. Gas karbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan,dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan, gas karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin darah, membentuk karboksihemoglobin. Hemoglobin seharusnya bereaksi dengan oksigen. Jadi, gas karbon monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa oksigen bagitubuh


c.        Oksida Belerang (SO2 dan SO3)

Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi dengan air di dalam saluran pernapasan,membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3terhisap, yang terbentuk adalah asam sulfat (lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larutdalam air hujan dan menyebabkan terjadi hujan asam.


d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)

       Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambangbatas NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung) padamanusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkanfenomena asbut (asap-kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi padamata dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.


e. Partikel Timah Hitam

      Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makananterkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan timbel,seperti sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih hebatmenyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati.


DAMPAK TERHADAP CUACA DAN IKLIM

   Masih ingatkah kalian tentang bencana asap kabut yang menimpa indonesia? banyak penerbangan yang batal bahkan banyak yang mengalami gangguan kesehatan. asap kabut tersebut disebut juga smog. 




sumber : https://xnewspro.blogspot.com/2013/02/makalah-dampak-pembakaran-bahan-bakar.html

     



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERTEMUAN 2 LAJU REAKSI

Penyetaraan Reaksi Redoks